MAKALAH ILMU KOMPUTER
SOFTWARE PADA KAPAL LAUT
“RADAR”
Dosen
Pengampu : Gunawan budi santoso,S kom,M kom
OLEH:
NAMA : NOVITA
WARDATUS .S
NIT : 150403018
PRODI : NAUTIKA
POLITEKNIK
MARITIM NEGERI INDONESIA
2015/2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.................................................................................
ii
DAFTAR ISI
...............................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
....................................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah
...............................................................................
1
1.3. Tujuan …………
.................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Radar
.................................................................................
3
2.2.
Sistem Radar …...................................................................................
4
2.3.
Sejarah Radar
…..................................................................................7
2.4.
Cara Kerja Radar
….............................................................................8
2.5. Komponen Radar
Laut…......................................................................9
2.6. Bagian Radar Laut
…..........................................................................10
2.7. Tombol dan Simbol Switch
….............................................................11
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
........................................................................................
15
3.2. Saran
..................................................................................................
16
DAFTAR
PUSTAKA ....................................................................................
17
LAMPIRAN
GAMBAR.................................................................................18
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, peranan
teknologi dalam kehidupan sehari-hari hampir tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Dalam mengembangkan teknologi untuk kehidupan manusia,
elektronika dan telekomunikasi banyak memegang peranan penting. Studi tentang
gelombang banyak melahirkan teknologi-teknologi baru yang sangat bermanfaat
bagi kehidupan manusia.
Dalam bidang telekomunikasi,
pengetahuan tentang gelombang elektromagnetik sangat diperlukan. Televisi,
radio, telepon seluler, riset luar angkasa dan mengetahui letak pesawat terbang
atau cuaca memanfaatkan gelombang elektromagnetik. Gelombang Elektromagnetik
merupakan gabungan dari medan listrik dan medan magnet yang bergetar pada
bidang yang saling tegak lurus satu sama lain.
Selain itu gelombang
elektromaknetik juga dikembangkan dalam
radar untuk mengetahui letak dan
jarak dari suatu objek. Radar adalah salah satu alat yang sangat di butuh kan di
dalam pelayaran-pelayaran di seluruh dunia. Radar memiliki kepanjangan radio
detection and ranging. Radar merupakan sistem gelombang elektromagnetik yang
digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti kapal,
kendaraan bermotor dan informasi cuaca/hujan.Gelombang radio/sinyal yang
dipancarkan dari suatu benda dapat ditangkap oleh radar kemudian dianalisa
untuk mengetahui lokasi dan bahkan jenis benda tersebut.Walaupun sinyal yang
diterima relatif lemah, namun radar dapat dengan mudah mendeteksi dan
memperkuat sinyal tersebut.
1.2 Rumusan
Masalah
-
Apa yang dimaksud dengan radar ?
-
Bagaimana cara kerja radar ?
-
Apa komponen dan software radar?
-
Apa fungsi radar?
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun dengan tujuan
umum memberikan informasi mengenai radar
kapal laut ,sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca. Dan secara
khusus diharapkan taruna taruni pelayaran mampu memahami lebih lanjut mengenai
:
-
Pengertian radar
-
Sistem radar
-
Sejarah radar
-
Cara kerja radar laut
-
Komponen ,klarifikasi,bagian serta
tombol-tombol radar laut
-
Maanfaat radar laut
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Radar
. Radar (yang
dalam bahasa inggris merupakan singkatan dari Radio Detectionand Ranging, yang
berarti deteksi dan penjarakan radio) adalah suatu sistemgelombang
elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map
benda-benda seperti pesawat terbang, berbagai kendaraan bermotor dan informasi
cuaca (hujan).
Radar adalah
deteksi objek sistem yang menggunakan gelombang radio untuk menentukan
jangkauan, ketinggian, arah, atau kecepatan benda. Hal ini dapatdigunakan untuk
mendeteksi pesawat, kapal, pesawat ruang angkasa, peluru kendali, kendaraan
bermotor, formasi cuaca, dan medan
Menurut Arso
Martopo, Capt, (1992 : 49) adalah salah satu alat bantu navigasi yang sangat
potensial di atas kapal, baik dalam penentuan posisi maupun pendeteksi resiko
tubrukan.
Dari pengertian diatas radar adalah sebuah alat yg digunakan untuk mengetahui kedudukan kapal lain sehingga dapat membantu menghindari/ mencegah terjadinya tabrakan dilaut. Radar akan sangat berguna pada saat cuaca buruk, keadaan berkabut dan berlayar dimalam hari terutama apabila petunjuk pelayaran seperti lampu suar, pelampung, bukit atau bangunan secara visual tidak dapat.
Dari pengertian diatas radar adalah sebuah alat yg digunakan untuk mengetahui kedudukan kapal lain sehingga dapat membantu menghindari/ mencegah terjadinya tabrakan dilaut. Radar akan sangat berguna pada saat cuaca buruk, keadaan berkabut dan berlayar dimalam hari terutama apabila petunjuk pelayaran seperti lampu suar, pelampung, bukit atau bangunan secara visual tidak dapat.
2.2 Sistem Radar
Radar laut yang digunakan untuk mengukur bantalan dan
jarak dari kapal untuk mencegah tabrakan dengan kapallain, untuk menavigasi,
dan untuk memperbaiki posisi mereka di laut ketika dalam jangkauan pantai atau
referensi tetap lainnya seperti pulau, pelampung, dan lightships. Di pelabuhan
atau di pelabuhan, kapalsistem pelayanan lalu lintas radar yang digunakan untuk
memonitor dan mengatur pergerakan kapal di perairanyang sibuk. Ada tiga
komponen utama yang tersusun di dalam sistem radar, yaitu antena, transmitter
(pemancar sinyal) dan receiver (penerima sinyal) .
Antena
Antena yang
terletak pada radar merupakan suatu antena reflektor berbentuk piring parabola
yang menyebarkan energi elektromagnetik dari titik fokusnya dan dipantulkan
melalui permukaan yang berbentuk parabola. Antena radar memiliki du akutub
(dwikutub). Input sinyal yang masuk dijabarkan dalam bentuk phased-array
(bertingkat atau bertahap). Ini merupakan sebaran unsur-unsur objek yang
tertangkap antena dan kemudian diteruskan ke pusat sistem RADAR.
Pemancar sinyal (transmitter)
Pada sistem
radar, pemancar sinyal (transmitter) berfungsi untuk memancarkan gelombang
elektromagnetik melalui reflektor antena. Hal ini dilakukan agar sinyal objek
yang berada didaerah tangkapan radar dapat dikenali. Pada umumnya, transmitter
memiliki bandwidth dengan kapasitas yang besar. Transmitter juga memiliki
tenaga yang cukup kuat, efisien, bisa dipercaya, ukurannya tidak terlalu besar
dan tidak terlalu berat, serta mudah dalam hal perawatannya.
Penerima sinyal (receiver)
Pada sistem
radar, penerima sinyal (receiver) berfungsi sebagai penerima kembali pantulan
gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap oleh radar melalui
reflektor antena. Pada umumnya, receiver memiliki kemampuan untuk menyaring
sinyal yang diterimanya agar sesuai dengan pendeteksian yang diinginkan, dapat
memperkuat sinyal objek yang lemah dan meneruskan sinyal objek tersebut ke
pemroses data dan sinyal (signal and data processor), dan kemudian menampilkan
gambarnya di layarmonitor (display).
Selain tiga
komponen di atas, sistem radar juga terdiri dari beberapa komponen pendukung
lainnya, yaitu
Waveguide,
berfungsi sebagai penghubung antara antena dan transmitter.
Duplexer,
berfungsi sebagai tempat pertukaran atau peralihan antara antena dan penerima
atau pemancar sinyal ketika antena digunakan dalam kedua situati tersebut.
Software,
merupakan suatu bagian elektronik yang berfungsi mengontrol kerja seluruh
perangkat dan antena ketika melakukan tugasnya masing-masing.
Prinsip pengoperasian
radar
Umumnya,
radar beroperasi dengan cara menyebarkan tenaga elektromagnetik terbatas di
dalam piringan antena. Tujuannya adalah untuk menangkap sinyal dari benda yang
melintas di daerah tangkapan antena yang bersudut 20o – 40o. Ketika ada benda
yang masuk ke dalam daerah tangkapan antena tersebut, maka sinyal dari benda
tersebut akan ditangkap dan diteruskan ke pusat sistem radar untuk kemudian
diproses sehingga benda tersebut nantinya akan tampak dalam layar
monitor/display.
Klasifikasi Radar
Berdasarkan bentuk gelombang (Waveform)
- Continuous Wave/CW (Gelombang Berkesinambungan), merupakan radar yang menggunakan transmitter dan antena penerima (receive antenna) secara terpisah, di mana radar ini terus menerus memancarkan gelombang elektromagnetik. Radar CW yang tidak termodulasi dapat mengukur kecepatan targetmelalui serta posisi sudut target secara akurat. Radar CW yang tidak termodulasi biasanya digunakan untuk mengetahui kecepatan target dan menjadi pemandu rudal (missile guidance).
- Pulsed Radars/PR (Radar Berdenyut), merupakan radar yang gelombang elektromagnetiknya diputus secara berirama. Frekuensi denyut radar (Pulse Repetition Frequency/PRF) dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu PRF high, PRF medium dan PRF low.
Berdasarkan Jumlah Antennanya
- Monostatic Radar : Monostatic radar adalah jenis radar yang hanya memiliki sebuah antenna yang digunakan untuk memancarkan maupun menerima sinyal. Radar ini memiliki suatu bagian yang disebut duplexer untuk memisahkan antara penerima dan pemancar. Radar monostatic biasanya menggunakan bentuk gelombang (Waveform) Namun dapat juga menggunakan CW. Untuk desain radar monostatic CW digunakan suatu alat yang disebut circulator untuk memisahkan antara gelombang yang dipancarkan dan diterima. Radar jenis ini mendominasi jenis-jenis radar yang ada saat ini.
- Bistatic/Multistatic Radar : Bistatic radar merupakan suatu jenis sistem radar yang komponennya terdiri dari pemancar sinyal (transmitter) dan satu atau lebih penerima sinyal (receiver), di mana kedua komponen tersebut terpisah. Kedua komponen itu dipisahkan oleh suatu jarak yang dapat dibandingkan dengan jarak target/objek. Objek dapat dideteksi berdasarkan sinyal yang dipantulkan oleh objek tersebut ke pusat antena. Berdasarkan pemancarnya radar Bi/Multistatic dapat dibagi lebih lanjut menjadi dua macam yaitu :
- Radar Bi-Static Kooperatif : Yaitu radar Bi-static yang pemancarnya sudah terintegrasi dengan unit radarnya, Contoh dari radar ini cukup banyak, diantaranya adalah radar OTH (Over The Horizon) seperti Jindalee dan radar Struna-1MU buatan Rusia.
- Radar Bi-Static Non-Kooperatif : Yaitu Radar Bi-static yang pemancarnya tidak terintegrasi dengan unit radarnya, misalnya adalah Silent Sentry buatan Lockheed martin yang memanfaatkan pemancar seperti Stasiun Televisi atau Radio.
Phased array
Dalam teori antena, phased array
adalah sebuah array dari antena di mana relatif fase sinyal masing-masing
antena bervariasi dalam sedemikian rupa sehingga pola radiasi efektif array
diperkuat dalam arah yang diinginkan dan ditekan dalam arah yang tidak
diinginkan.
Over-the-horizon radar
Over-the-horizon radar, atau OTH
(kadang-kadang juga beyond the horizon, atau BTH), adalah merupakan sebuah
jenis sistem radar dengan kemampuan untuk mendeteksi target pada jarak yang
sangat panjang, biasanya sampai ribuan kilometer.
Sistem radar
Ada tiga komponen utama yang tersusun di dalam sistem
radar, yaitu antena, transmitter (pemancar sinyal) dan receiver (penerima
sinyal) .
Antena
Antena yang terletak pada radar merupakan
suatu antena reflektor berbentuk piring parabola yang menyebarkan energi elektromagnetik dari titik fokusnya dan dipantulkan
melalui permukaan yang berbentuk parabola. Antena radar memiliki du akutub
(dwikutub). Input sinyal yang masuk dijabarkan dalam bentuk phased-array
(bertingkat atau bertahap). Ini merupakan sebaran unsur-unsur objek yang
tertangkap antena dan kemudian diteruskan ke pusat sistem RADAR.
Pemancar sinyal (transmitter)
Pada sistem
radar, pemancar sinyal (transmitter) berfungsi untuk memancarkan gelombang elektromagnetik
melalui antena. Hal ini dilakukan agar sinyal objek yang berada didaerah
tangkapan radar dapat dikenali. Pada umumnya, transmitter memiliki bandwidth dengan kapasitas yang besar. Transmitter juga
memiliki tenaga yang cukup kuat, efisien, bisa dipercaya, ukurannya tidak
terlalu besar dan tidak terlalu berat, serta mudah dalam hal perawatannya.
Penerima sinyal (receiver)
Pada sistem
radar, penerima sinyal (receiver) berfungsi sebagai penerima kembali pantulan
gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap oleh radar melalui
reflektor antena. Pada umumnya, receiver memiliki kemampuan untuk menyaring
sinyal yang diterimanya agar sesuai dengan pendeteksian yang diinginkan, dapat
memperkuat sinyal objek yang lemah dan meneruskan sinyal objek tersebut ke
pemroses data dan sinyal (signal and data processor), dan kemudian
menampilkan gambarnya di layar monitor (display). Selain tiga komponen di atas, sistem radar
juga terdiri dari beberapa komponen pendukung lainnya, yaitu
- Waveguide, berfungsi sebagai penghubung antara antena dan transmitter.
- Duplexer, berfungsi sebagai tempat pertukaran atau peralihan antara antena dan penerima atau pemancar sinyal ketika antena digunakan dalam kedua situasi tersebut.
- Software, merupakan suatu bagian elektronik yang berfungsi mengontrol kerja seluruh perangkat dan antena ketika melakukan tugasnya masing-masing.
2.3 Sejarah Radar
Pada mulanya seorang ahli fisika Inggris bernama James Clerk Maxwell mengembangkan dasar-dasar teori
tentang elektromagnetik pada tahun 1865. Setahun kemudian,
seorang ahli fisika asal Jerman bernama Heinrich Rudolf Hertz berhasil membuktikan teori Maxwell
mengenai gelombang elektromagnetik dengan menemukan gelombang elektromagnetik
itu sendiri.
Pendeteksian keberadaan suatu benda dengan menggunakan
gelombang elektromagnetik pertama kali diterapkan oleh Christian Hülsmeyer pada tahun 1904. Bentuk nyata dari pendeteksian itu dilakukan dengan
memperlihatkan kebolehan gelombang elektromagnetik dalam mendeteksi kehadiran
suatu kapal pada cuaca yang berkabut tebal. Namun di kala
itu, pendeteksian belum sampai pada kemampuan mengetahui jarak kapal tersebut.
Pada tahun 1921, Albert Wallace Hull menemukan magnetron sebagai
tabung pemancar sinyal/transmitter yang
efisien. Kemudian transmitter berhasil ditempatkan pada kapal kayu dan pesawat
terbang untuk pertama kalinya secara berturut-turut oleh A. H. Taylor dan L. C.
Young pada tahun 1922 dan L. A. Hyland dari Laboratorium Riset kelautan Amerika
Serikat pada tahun 1930.
Istilah radar sendiri pertama kali digunakan pada
tahun 1941, menggantikan istilah dari singkatan Inggris RDF (Radio Directon
Finding), namun perkembangan radar itu sendiri sudah mulai banyak dikembangkan
sebelum Perang Dunia II oleh ilmuwan dari Amerika, Jerman, Prancis dan Inggris.
Dari sekian banyak ilmuwan, yang paling berperan penting dalam pengembangan
radar adalah Robert Watson-Watt asal Skotlandia, yang mulai
melakukan penelitiannya mengenai cikal bakal radar pada tahun 1915. Pada tahun
1920-an, ia bergabung dengan bagian radio National Physical Laboratory. Di
tempat ini, ia mempelajari dan mengembangkan peralatan navigasi dan juga menara radio. Watson-Watt menjadi salah satu
orang yang ditunjuk dan diberikan kebebasan penuh oleh Kementrian Udara dan
Kementrian Produksi Pesawat Terbang untuk mengembangkan radar. Watson-Watt
kemudian menciptakan radar yang dapat mendeteksi pesawat terbang yang sedang
mendekat dari jarak 40 mil (sekitar 64 km). Dua tahun berikutnya, Inggris
memiliki jaringan stasiun radar yang berfungsi untuk melindungi pantainya.
Pada awalnya, radar memiliki kekurangan, yakni
gelombang elektromagnetik yang dipancarkannya terpancar di dalam gelombang yang tidak terputus-putus. Hal ini menyebabkan radar
mampu mendeteksi kehadiran suatu benda, namun tidak pada lokasi yang tepat.
Terobosan pun akhirnya terjadi pada tahun 1936 dengan pengembangan radar
berdenyut (pulsed). Dengan radar ini, sinyal diputus secara berirama sehingga
memungkinkan untuk mengukur antara gema untuk mengetahui kecepatan dan arah yang tepat mengenai target.
Sementara itu, terobosan yang paling signifikan
terjadi pada tahun 1939 dengan ditemukannya pemancar gelombang mikro berkekuatan tinggi . Keunggulan dari pemancar ini
adalah ketepatannya dalam mendeteksi keberadaan sasaran, tidak peduli dalam
keadaan cuaca apapun. Keunggulan lainnya adalah bahwa gelombang ini dapat
ditangkap menggunakan antena yang lebih kecil, sehingga radar
dapat dipasang di pesawat terbang dan benda-benda lainnya. Hal ini yang pada
akhirnya membuat Inggris menjadi lebih unggul dibandingkan negara-negara
lainnya di dunia. Pada tahun-tahun berikutnya, sistem radar berkembang lebih
pesat lagi, baik dalam hal tingkat resolusi dan portabilitas yang lebih tinggi, maupun dalam hal
peningkatan kemampuan sistem radar itu sendiri sebagai pertahanan militer.
2.4 Cara Kerja Radar Laut
Pada dasarnya radar menggunakan prinsip pancaran gelombang
elektronik. Alat pemancar khusus akan memancarkan pulsa gelombang radio
pendek yang dipancarkan dalam alur sempit (narrow beam) oleh antena
berarah (directional antenna).
Pergerakan gelombang radio ini diumpamakan bergerak secara lurus pada
kecepatan yang tetap dan apabila pulsa gelombang yang dikirimkan mengenai
sasaran seperti kapal, pantai sebuah pulau atau obyek lain, gelombang
radio akan dipantulkan lagi dan diterima kembali oleh unit penerima
(receiver unit) di kapal pemancar dengan segera.
Gema yang dipantulkan disebut gema radio (radio echo). Dengan mengukur beda
waktu pengiriman/pancaran dan penerimaan gema dan dengan diketahuinya kecepatan
peramabatan gelombang radio, jarak antara kapal dengan sasaran dapat diketahui.
Informasi jarak ini akan ditunjukkan dalam skrin radar oleh tabung sinar katoda
(Cathode Ray Tube-CRT).
Pulsa gelombang radio yang dipancarkan akan mengalami dua kali
jarak yaitu jarak dari kapal pengamat (own ship) ke sasaran ketika
pemancaran dan jarak untuk kembali ke penerima (receiver) dari
sasaran.
Untuk menentukan jarak dan kedudukan sasaran, hanya setengah
waktu perjalanan yang diperhitungkan. Gelombang radio yang dipancarkan
oleh pemancar radar (Radar transmitter) bergerak dengan cepat
sehingga pengukurannya menggunakan mikrodetik (m/?s).
Perambatan gelombang radio bergerak dengan kecepatan 300 m/?s.
Untuk menghitung jarak dari kapal kepada sasaran sangat mudah misalnya ;
selang waktu pengiriman dan penerimaan kembali gelombang radio adalah 100
?s, jarak pergi dan pulang gelombang radio adalah 100 x 300 = 30.000 m
dan jarak antara kedua kapal adalah setengahnya yaitu 15.000 m = 8,1 mil
laut.
Jarak jangkau minimum radar adalah sama dengan jarak yang dapat
dilihat oleh mata manusia dan jarak maksimum tergantung kepada jenis
dan kemampuan radar. Meskipun demikian, target dibalik sudut tidak
akan tampak di radar.
Verdana, sans-serif;">Informasi sasaran seperti pulau dan kapal
didalam skrin radar ditunjukkan dalam bentuk indikator kedudukan (Plan
Position Indicator-PPI). Dengan metode ini informasi sasaran seperti pulau,
kapal lain dll yang ada disekeliling kapal pengamat dapat ditunjukkan pada
skrin radar. Pengukuran waktu pada radar dimulai dengan bermulanya isyarat
picu (trigger signal) yang dikirim kepada pemancar (magnetron) dan tabung
sinar katoda (CRT).
Magnetron terdiri dari magnet berkekuatan tinggi yang
dapat menghasilkan getaran dan frekuensi yang sangat tinggi yang sesuai
dan sangat diperlukan oleh radar. Frekuensi tinggi hanya akan diperoleh
apabila modulator mengirimkan voltase kepada magnetron berulang-ulang
dengan selang waktu antara 0.05 – 1 ?s (mikro detik).
Pada saat pemancaran, gelombang radio akan dipancarkan melalui antena
(scanner) melalui pemandu gelombang (wave guide) yang dikendalikan oleh
switch pancar/terima elektronik (T/R electronic switch). Begitu juga pada
saat penerimaan, gema radio akan diterima oleh receiver melalui T/R
electronic switch.
1.5
Komponen
Radar Laut
Komponen radar
1.
Modulator, adalah alat pengendali transmitter dengan menentukan waktu dan
jumlah sinyal yang harus ditransmisikan.
2. Transmitter adalah alat yang
menghasilkan energi untuk sinyal yang akan dtransmisikan.
3.
Antena, memfokuskan energi sinyal untuk dipancarkan ke atmosfer dan
mengumpulkan hasil pantulan kembali dari
objek.
4. Duplexer sebagai penghubung
antara transmitter dan receiver.
5. Receiver sebagai penguat sinyal
kembali yang diterima antenna
6. Signal procesor sebagai pengolah
sinyal kembali
7. Layar tampilan, menampilkan informasi actual
tentang pulsa yang telah kembali.
Komponen pesawat radar
Sesuai yang diuraikan oleh Arso Martopo, Capt, (1992 : 65) bahwa komponen – komponen radar adalah bagian – bagian terpenting yang ada pada radar, apabila salah satu diantara komponen – komponen tersebut mengalami kerusakan atau gangguan maka radar tidak dapat berfungsi secara maksimal. Adapun komponen – komponen tersebut adalah :
Sesuai yang diuraikan oleh Arso Martopo, Capt, (1992 : 65) bahwa komponen – komponen radar adalah bagian – bagian terpenting yang ada pada radar, apabila salah satu diantara komponen – komponen tersebut mengalami kerusakan atau gangguan maka radar tidak dapat berfungsi secara maksimal. Adapun komponen – komponen tersebut adalah :
Instalasi radar
Radar merupakan instrumen navigasi elektronik yang berfungsi sebagai transmitter dan sekaligus sebagai reciver. Instalasi radar adalah sebagai berikut :
Radar merupakan instrumen navigasi elektronik yang berfungsi sebagai transmitter dan sekaligus sebagai reciver. Instalasi radar adalah sebagai berikut :
-
Transmitter ( pemancar ) Adalah sebuah osicilator yang
menghasilkan gelombang electromagnetik SHF (Super High Frequensi) yaitu 3 GHz
(Giga Hazz) sampai 10 GHz (Giga Hazz), bahkan sampai 30 GHz (Giga Hazz).
-
Modulator Adalah komponen yang berfungsi mengatur
pengiriman transmitter sebanyak 500 – 3000 pulsa setiap detiknya, tergantung
dari pada skala jarak yang sedang digunakan.
-
Antena Adalah
antena radar (scanner) memancarkan pulsa keluar dan menerima kembali signal
yang dipantulkan oleh target.
-
Reciver Adalah sebuah jaringan electronic untuk
memperkuat signal yang diterima dalam keadaan lemah, dimodulasikan kembali dan
dimunculkan dalam gambar berupa gema
-
Indikator Melalui Cathoda Ray Tube (CRT), echo yang
diterima diproses, disajikan dalam bentuk gambar dilayar radar, layar gambar
itu disebut Pulse Position Indicator (PPI), layar PPI berbentuk lingkaran
dengan satu garis lurus berpusat pada posisi kapal yang berputar sesuai arah
antena radar
2.6
Bagian Radar
Laut
Bagian -
bagian radar
Menurut Arso Martopo, Capt, (1992 : 65) maka bagian - bagian dari alat pemancar dan alat - alat penerima suatu pesawat radio kapal dibangun dalam kesatuan - kesatuan yang dapat dibedakan sebagai berikut :
Menurut Arso Martopo, Capt, (1992 : 65) maka bagian - bagian dari alat pemancar dan alat - alat penerima suatu pesawat radio kapal dibangun dalam kesatuan - kesatuan yang dapat dibedakan sebagai berikut :
-
Main Consule Adalah suatu kotak yang berisi kesatuan –
kesatuan yang yang terdiri dari pemancar, penerima, dan tombol pemancar –
penerima.
-
Aerial Unit Adalah kesatuan yang terdiri dari waveguide,
reflector dengan motor untuk memutarnya, dan berbagai schekel-elemant.
-
Display Unit Adalah unit kesatuan yang terdiri dari
Cathoda Ray Tube (CRT) dan macam - macam tombol pengatur, biasanya ditempatkan
dianjungan.
.
2.7
Tombol dan
Simbol Switch
-
Main on – off switch yaitu digunakan pada saat
pertama kali akan menghidupkan radar dengan menunggu 2 sampai 3 menit,
dengan begitu modulator akan bekerja dan seiring diikuti oleh nyala dan bunyi.
-
Scanner on – off yaitu digunakan untuk
menggerakan antena scanner on, selama masih warming up scanner belum on.
-
Standby atau
transmit switch. Tombol standby digunakan selama menunggu high tension atau
setelah selesai memakai radar, guna untuk diistirahatkan sementara. Cara ini
sangat baik dan memungkinkan pada cuaca baik, tetapi jika cuaca buruk atau
kapal berlayar menyusuri sungai dan pantai maka posisi tambol tetap pada
transmit, agar dapat mendeteksi situasi keliling.
-
Brilliance atau video control yaitu untuk
mengatur gambar agar lebih jelas, apabila terlalu terang justru mengaburkan
gambar.
-
Focus control yaitu untuk mempertajam gambar
atau garis dan mengurangi silau cahaya jika brilliance terlalu terang.
-
Centering (horizontal and vertical shift) control
yaitu untuk menggerakan pusat gambar secara vertical atau horizontal sehingga
berada tepat di pusat lingkaran radar, jika fokus tidak tepat di pusat radar
maka arah baringan maupun arah target tidak teliti lagi.
-
Picture
rotate or turn picture control yaitu untuk mengatur arah heading flash pada
baringan relatif atau baringan sejati.
-
Auto trim
picture or compass reapet control yaitu digunakan untuk menggerakan arah
heading flash ke tempat yang dikehendaki.
-
Gyro
stabilized bearing scale. Pada radar biasanya dilengkapi dengan dua skala
baringan, skala sebelah dalam adalah untuk arah relatif berarti heading flash
menunjuk nol dan skala sebelah luar menunjukan gyro, sehingga haluan dan
baringan sejati dapat dibaca dalam skala ini.
-
Heading
marker of switch yaitu digunakan untuk tekanan agar arah haluan didepan kapal
nampak jelas dengan menghilangkan heading flash sementara, karena dapat
kemungkinan target atau perahu tertutup olehnya.
-
Gain yaitu
digunakan untuk mengatur dan memperjelas identifikasi beberapa target serta
mengurangi kebisingan.
-
Sensitive
Time Control (STC). Pantulan echo dari ujung atau puncak ombak di laut membuat
radar terlalu terang, anti sea clutter berguna untuk membersihkan gangguan
sekitar 4-5 mil. Pemakaian anti sea clutter yang terlalu besar akan membuat
target kecil disekitar kapal ikut hilang dari layar radar.
-
Rain switch
yaitu dipakai untuk mengatasi gangguan hujan pada layar radar.
-
Range
selector switch yaitu digunakan untuk merubah ukuran range, hal ini tidak boleh
dilakukan secara perlahan-lahan tetapi harus spontan agar tidak merusak
hubungan arus listrik.
-
Switch for
fixed range yaitu digunakan untuk mengatur jarak target, digunakan 6 cincin
yang jaraknya masing - masing sama dan tergantung dari pengaturan range,
misalnya 12 mil maka setiap riing adalah 2 mil.
-
Variabel
range marker (VRM) switch yaitu digunakan untuk mengukur jarak suatu target
secara lebih teliti, hasil pengukuran jarak dapat dibaca indicator secara
digital maupun analog.
-
Range
calibration switch merupakan switch untuk menggabungan fixed range dengan
variable range, misalnya ditekan ke atas untuk fixed range dan ke bawah untuk
variable range.
-
Tunning control yaitu untuk mengatur kecepatan
frequensi agar diperoleh gambar yang lebih baik.
-
Mechanical cursor, cursor control and bearing
state. Terdiri dari 2 garis menyilang di pusat radar dan dapat diputar untuk
membaring suatu target pada skala baringan di pinggir luar atau dalam.
-
Minimum scale yaitu tombol untuk mengatur
nyala lampu pada skala jika akan membaca baringan.
-
Parellel index. Beberapa garis - garis sejajar
pada layar radar yang dapat diputar dengan jarak antara garis sejajar sesuai
jarak 2 rings pada fixed range, alat ini sangat berguna untuk menduga ketika
akan melewati daerah berbahaya, mendekati tempat berlabuh, berlayar mengikuti
alur yang bebas dari rintangan, mengukur pendekatan kapal terhadap kapal lain
atau daratan.
-
Electronic bearing marker (EBL) switch yaitu digunakan untuk membaring suatu
target dan dapat dipakai untuk menarik garis batas.
-
Reflection plotter yaitu sebuah screen tambahan pada
layar radar yang berguna untuk plotting memakai pensil cermathograph, yang
dapat memantulkan terang untuk mengetahui gerakan kapal - kapal lain.
Adapun simbol-simbol pada radar dan cara penggunaannya
adalah sebagai berikut :
-
Radar off.
Tekan radar off dan tekan tombol power maka radar dalam posisi off, fungsinya
untuk mematikan radar.
-
Radar on.
Tekan radar on dan tekan tombol power maka radar dalam posisi on, fungsinya
untuk menghidupkan radar.
Fungsi tombol radar
Menurut Hadi Supriyono, Capt, (2001 : 3) fungsi – fungsi tombol radar adalah sebagai berikut :
-
.Radar
stand-by yaitu berfungsi untuk membuat radar dalam keadaan stand by atau siap
digunakan.
-
Aerial rotating yaitu berfungsi untuk
menunjukan putaran antena dalam posisi on.
-
Nort-up presentation yaitu berfungsi untuk
menunjukan posisi arah utara sesuai dengan arah kompas.
-
Head-up
presentation yaitu berfungsi untuk menunjukan posisi suatu benda dibagian depan
dari arah depan kompas.
-
Heading
marker aligment yaitu berfungsi untuk memuncul tampilan garis lurus kearah
utara yang dapat dipindahkan ke arah mana saja
-
Range selector yaitu berfungsi untuk
menjelaskan tempat - tempat yang dideteksi oleh radar.
-
Short pulse
(SP) yaitu dengan memutar tombol SP ke arah kanan maka akan tampil suatu titik
yaitu posisi kapal .
-
. Long pulse
(LP) yaitu dengan memutar tombol ke posisi LP maka akan tampak dilayar daya
jangkau dari radar tersebut.
-
Tuning yaitu
dengan memutar tombol tuning ke kanan maka gambar akan nampak lebih jelas.
-
Gain
berfungsi untuk membuat gambar nampak lebih jelas pada layar radar.
-
Anti cluter
rain minimum (FPT) yaitu dengan memutar tombol FPT ke tengah maka akan tampak
lebih jelas gambar radar pada waktu hujan deras.
-
Anti cluter
maximum (FPT) yaitu befungsi untuk menambah lebih jelas gambar radar pada waktu
hujan deras
-
Anti Cluter Sea Minimum dan Maximum yaitu
dengan memutar tombol STC ke tengah maka akan timbul di radar gambar atau
bentuk benda pada saat bergelombang
-
Scale Iluminator yaitu berfungsi untuk
memperjelas suatu jarak antara kapal dengan benda.
-
Display
Briliance yaitu berfungsi untuk memperjelas gambar atau sebagai penerang.
-
Variable
Range Marker yaitu berfungsi untuk mengetahui jarak dari suatu benda
-
Range Rings Marker yaitu berfungsi untuk
memperjelas gambar dan jarak suatu benda.
-
Bearing
Marker yaitu berfungsi untuk menampilkan seluruh keterangan-keterangan yang
diperlukan dari suatu radar.
-
Transmitet
Power Monitor yaitu berfungsi untuk mengetahui kekuatan pulsa yang dipancarkan
oleh radar secara maksiimal.
-
Transmitet /
Receive Monitor yaitu berfungsi untuk mengetahui penerimaan pulsa dari suatu
monitor radar.
2.8
Manfaat
Radar Laut
-
Digunakan
untuk mengatur jalur perjalanan kapal agar setiap
kapal dapat berjalan dan berlalu lalang di jalurnya
masing-masing dan tidak saling bertabrakan, sekalipun dalam cuaca yang kurang
baik, misalnya cuaca berkabut.
-
Mendeteksi dan mengukur jarak suatu obyek
di sekeliling kapal.
-
Memberikan petunjuk adanya kapal,
pelampung, kedudukan pantai dan obyek lain disekeliling kapal.
-
Alat ini juga dapat memberikan
baringan dan jarak antara kapal dan objek-objek.
-
Untuk menentukan posisi kapal dari
waktu ke waktu. Dalam menentukan posisi kapal dengan radar dapat dilakukan
dengan beberapa cara yaitu menggunakan baringan dengan baringan, menggunakan
baringan dengan jarak dan menggunakan jarak dengan jarak.
-
Memandu kapal keluar – masuk
pelabuhan atau perairan sempit. Pada posisi Head Up, radar sangat efektif dan
efisien untuk membantu para nakhoda atau pandu dalam melayarkan kapalnya
keluar-masuk pelabuhan, sungai atau alur pelayaran sempit.
-
Membantu menemukan ada atau tidaknya bahaya
tubrukan. Dengan melihat pada layar Cathoda Ray Tube (CRT) adanya pantulan atau
echo dari awan yang tebal.
-
Membantu memperkirakan hujan melewati lintasan
kapal. Dengan melihat pada layar radar (Cathoda Ray Tube) adanya pantulan atau
echo dari awan yang tebal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Radar adalah
sebuah alat yg digunakan untuk
mengetahui kedudukan kapal lain sehingga dapat membantu menghindari/
mencegah terjadinya tabrakan dilaut. Radar akan sangat berguna pada saat
cuaca buruk, keadaan berkabut dan berlayar dimalam hari terutama apabila
petunjuk pelayaran seperti lampu suar, pelampung, bukit atau bangunan
secara visual tidak dapat. Radar laut yang digunakan untuk mengukur bantalan
dan jarak dari kapal untuk mencegah tabrakan dengan kapallain, untuk
menavigasi, dan untuk memperbaiki posisi mereka di laut ketika dalam jangkauan
pantai atau referensi tetap lainnya seperti pulau, pelampung, dan lightships.
Di pelabuhan atau di pelabuhan, kapalsistem pelayanan lalu lintas radar yang
digunakan untuk memonitor dan mengatur pergerakan kapal di perairanyang sibuk.
Ada tiga komponen utama yang tersusun di dalam sistem radar, yaitu antena,
transmitter (pemancar sinyal) dan receiver (penerima sinyal) .
Modulator, adalah alat pengendali transmitter dengan menentukan waktu dan
jumlah sinyal yang harus ditransmisikan. Komponen radar antara laim;Transmitter
adalah alat yang menghasilkan energi untuk sinyal yang akan dtransmisikan.
Antena, memfokuskan energi
sinyal untuk dipancarkan ke atmosfer dan mengumpulkan hasil pantulan
kembali dari objek. Duplexer sebagai penghubung antara transmitter dan
receiver. Receiver sebagai penguat sinyal kembali yang diterima antenna Signal
procesor sebagai pengolah sinyal kembali Layar
tampilan, menampilkan informasi actual tentang pulsa yang telah kembali. Radar
berfungsi untuk, Digunakan
untuk mengatur jalur perjalanan kapal agar setiap
kapal dapat berjalan dan berlalu lalang di jalurnya
masing-masing dan tidak saling bertabrakan, sekalipun dalam cuaca yang kurang
baik, misalnya cuaca berkabut.
Mendeteksi dan mengukur jarak suatu obyek di
sekeliling kapal.
Memberikan petunjuk adanya kapal,
pelampung, kedudukan pantai dan obyek lain disekeliling kapal.
Alat ini juga dapat memberikan baringan dan jarak
antara kapal dan objek-objek.
Untuk menentukan posisi kapal dari waktu ke waktu.
Dalam menentukan posisi kapal dengan radar dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu menggunakan baringan dengan baringan, menggunakan baringan dengan jarak
dan menggunakan jarak dengan jarak.
Memandu kapal keluar – masuk pelabuhan atau perairan
sempit. Pada posisi Head Up, radar sangat efektif dan efisien untuk membantu
para nakhoda atau pandu dalam melayarkan kapalnya keluar-masuk pelabuhan,
sungai atau alur pelayaran sempit.
Membantu
menemukan ada atau tidaknya bahaya tubrukan. Dengan melihat pada layar Cathoda
Ray Tube (CRT) adanya pantulan atau echo dari awan yang tebal.
Membantu
memperkirakan hujan melewati lintasan kapal. Dengan melihat pada layar radar
(Cathoda Ray Tube) adanya pantulan atau echo dari awan yang tebal.
3.2 Saran
Radar merupakan hal
yang sangat membantu kita dalam kehidupan sehari – hari baik dalam oprasional
kapal laut sebagai pedoman lalulintas kapal. Oleh karena itu sangat perlu bagi taruna
taruni pelayaran untuk mempelajari dan
mengetahui prinsip dari radar itu. Sebab tidak dapat di pungkiri lagi radar
akan selalu mengalami perkembangan dalam penggunaannya sehingga baik
mempelajari radar dari dini.
DAFTAR
PUSTAKA
- Philbin,Tom.2005.100 Penciptaan Terbesar Sepanjang Masa.Batam:Kharisma Publishing.
- Wickens,Christopher D..1998.The Future of Air Traffic Control:Human Operators and Automation.Washington DC:National Academy Press EY6016.
- Skolnik,Merrill.1990.Radar Handbook Second Edition.United States:McGraw-Hill,Inc.
- Raemer,Harold R..1997.Radar Systems Principles.Florida:CRC Press LLC.
- Barrett, Dick, "All you ever wanted to know about British air defence radar". The Radar Pages. (History and details of various British radar systems)
- Buderi, "Telephone History: Radar History". Privateline.com. (Anecdotal account of the carriage of the world's first high power cavity magnetron from Britain to the US during WW2.)
GAMBAR RADAR KAPAL
0 komentar:
Posting Komentar